Jumat, 17 Maret 2017

Resensi Buku Pengetahuan

Menulis Resensi Buku Pengetahuan

Bercocok Tanam Perkebunan Cokelat


Judul : Bercocok Tanam Perkebunan Cokelat
Penulis         : Ir. Pracaya
Penerbit : Media Wiyata, Semarang
Tahun terbit : 1991
Pencetak : PT. Masscom Graphy Semarang
Tebal buku : vi + 43 halaman


Cokelat kini semakin digemari dengan beberapa jenisnya. Meskipun tanaman dari Amerika Tengah ini tidak dapat tumbuh disembarang tempat dan memerlukan usaha yang tepat. Pemasaran cokelat dari Indonesia di pasaran dunia sudah cukup baik. Dalam buku ini dijelaskan bagaimana untuk menanam cokelat, seperti misalnya penanaman cokelat membutuhkan alat perkebunan tani biasa dan beberapa alat khusus lain. Selain itu kita juga perlu melakukan penyemaian pada bibit cokelat terlebih dahulu. Yang diawali dengan pemilihan bibit berkualitas, agar nantinya tanaman cokelat dapat tumbuh dengan baik. Penanaman cokelat juga membutuhkan persiapan seperti persiapan lahan, tanaman pelindung, pembuatan lubang untuk penanaman sampai penanamannya di kebun.
Setelah bibit ditanam, kita perlu memperhatikan pertumbuhannya. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain pemupukan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, pemangkasan tertentu, pemeliharaan pohon pelindung dan penyiangan. Hal-hal tersebut ditujukan agar tanaman cokelat tumbuh dengan benar dan memiliki tingkat produktifitas yang tinggi. Pada saat waktu panen tiba, kita perlu memperhatikan cara pemanenan buah cokelat yang tepat. Pemanenan buah cokelat hanya bertujuan untuk mengambil bagian  biji-biji cokelat yang kemudian melalui beberapa proses untuk dijual pada pengepul maupun pengekspor dengan harga yang tinggi. Sementara itu, kulit cokelat yang terbuang sewaktu pemanenan dapat kita manfaatkan untuk pembuatan kompos. Untuk pemasaran cokelat di Indonesia, dari tahun ke tahun memang meningkat terutama dalam pengeksporan. Meskipun pada awalnya para petani mengira cokelat tidak menghasilkan uang, karena mereka juga tidak tahu cara mengolahnya dan penjualannya belum pada pengekspornya langsung. Selain biji cokelat yang dijual secara langsung, biji cokelat juga dapat diolah menjadi produk-produk lain, misalnya minyak, bubuk, dan permen cokelat.
Semua hal-hal mengenai penanaman kebun cokelat dapat kita peroleh dari buku ini secara jelas, karena penyampainnya mudah dipahami dan terdapat gambar yang memperjelas. Meskipun terdapat kata-kata yang masih asing terutama untuk orang awam tanpa dilengkapi dengan penjelasan atau glosarium. Kertas yang digunakan buku ini kualitasnya juga masih kurang bagus. Pada gambar sampulnya kurang menarik.
Buku ini cocok untuk dimiliki maupun dibaca para petani. Baik petani yang ingin mencoba hal baru maupun yang ingin meningkatkan keuntungannya. Selain petani juga dapat dibaca untuk kalangan lain untuk menambah wawasan, baik dalam berbisnis. Terlebih lagi di era modern ini, cokelat memiliki harga jual yang tinggi. Untuk meningkatkan minat baca buku ini, sebaiknya penerbit menerbitkan ulang buku bercocok  tanam perkebunan cokelat ini dengan tampilan yang lebih baik dan perbaikan pada isinya.